Minggu, 12 Agustus 2018

“RESEP” PE-RUQYAH-AN

“RESEP” PE-RUQYAH-AN
 

Menjelang, pada sa’at atau pasca diruqyah, sedapatnya lakukan hal-hal berikut ini :

1.     Menghentikan/hilangkan/musnahkan segala bentuk kesiyrikan, bid’ah (amal-amal/wirid-dzikir yang tidak diajarkan oleh Nabi SAW), khurofat, takhayul, benda pusaka, gambar-gambar bernyawa, patung dan segala hal yang dapat ‘mengundang’ hadirnya gangguan atau para Jin utusan Syaithan tsb. Hentikan olah tenaga dalam, kanuragan dsb.

CARA
 Jika yang akan dimusnahkan adalah benda2 : Dekatkan benda tsb ke mulut, bacakan AYAT KURSI atau (Al Falaq & An Naas), ludahi beberapa kali (sebagai tadzlil/penghinaan) lalu dibakar & dirusak lalu dibuang ke tempat yang tidak dijangkau oleh manusia.

2.     Senantiasa menutup aurat dengan sebaik-baiknya. Usahakan selalu mengikuti pengkajian tentang Islam secara rutin. Sebaik-baik ‘Ruqyah’ adalah mempelajari Islam dengan baik, meyakininya dan mengamalkannya.

3.     Usahakan selalu dalam keadaan berwudhu’ dan sholat berjama’ah di masjid (terutama laki-laki).

4.     Wiridkan setiap hari minimal 100 x :
لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ  لَهُ الْمُلْكُ وَ لَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلى كُلِّّ شَيْئٍ قَديْرٌ
LAA ILAAHA ILLALLOOH WAHDAHU LAA SYARIIKALAHU, LAHU L-MULKU WA LAHU L-HAMDU WA HUWA ‘ALAA KULLI SYAI-IN QODIIR
“Tidak ada Tuhan yang patut disembah kecuali hanya ALLAH Yang Esa Tidak ada sekutu terhadapNya, bagiNyalah segala Kekuasaan dan bagiNyalah segala Pujian dan Dia Maha Mampu berbuat segala sesuatu”  (minimal. 100 x) – HR. Bukhori & Muslim..
أَسْتَغْفِرُ اللهَ الَّذِيْ لاَ إِلهَ إِلاَّ هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّوْمُ وَ أَتُوْبُ إِلَيْهِ
ASTAGHFIRULLOOHA L-LADZII LAA ILAAHA ILLA HUWA L-hAYYU L-QOYYUUMU WA ATUUBU ILAIH
“Aku memohon ampun kepada ALLAH yang Tidak ada Tuhan yang patut disembah kecuali hanya Dia semata Yang Maha Hidup dan Berdiri sendiri, dan aku bertaubat kepadaNya”.  (min. 100 x) – HR. Muslim..


5.     Lakukan hal-hal lainnya yang dicintai ALLAH swt dan tidak disukai syaithan dan melemahkannya :
-          Menahan marah.
-          Menekan / menghilangkan kesombongan
-          Memperbanyak do’a di dalam sujud ketika sholat (sholat sunnah).
-          Berupaya sujud syukur ketika mendapatkan ‘ni’mah” dari ALLAH swt.
-          Berinfaq/bershodaqoh.
-          Mengevaluasi terus terhadap niat kita (jaga keikhlasan) setiap perbuatan.

6.     Segera beristighfar dari setiap kesalahan. Selalu makan – minum dengan basmalah, menggunakan tangan kanan.

7.     Berdo’a menjelang tidur / bangun tidur serta doa-doa harian lainnya (seperti : do’a masuk-keluar rumah, kamar mandi/wc, naik kendaraan, pasar, ke tempat-tempat wisata dsb)

8.     Baca dan atau dengarkan bacaan Al-Quran sesering mungkin.

9.     Lakukan hubungan “suami-isteri” dengan menjaga adab-adabnya : do’a perlindungan sebelum berhubungan, langsung bersuci sesudahnya (min. berwudhu’), bersyukur atas anugerah ni’mah yang baru saja diberikanNya.

10.   Menjaga “indera” (utamanya : Penglihatan & Pendengaran) dari hal-hal kemaksiatan yang dilarang oleh ALLAH. Segala kemaksiatan tersebut adalah hal-hal yang disenangi Syaithan.

11.   Do’a minta dilapangkan kesabaran karena memohon pertolongan kepada ALLAH harus dengan kesabaran
رَبَّنَا أَفْرِغْ عَلَبْناَ صَبْرًا وَ ثَبِّتْ أَقْدَامَناَ وَ انْصُرْنَا عَلَى الْْقَوْمِ الْكاَفِرِيْنَ
ALLOOHUMMA AFRIGH ‘ALAINAA SHOBRON WA TSABBIT AQDAAMANAA WA N-SHURNAA ‘ALA L-QOUMI L-KAAFIRIIN
“Ya ALLAH lapangkanlah bagi kami kesabaran, teguhkanlah pendirian kami dan tolonglah kami dalam menghadapi kaum yang kafir”.

12.   Perbanyak do’a :
اللّهُمَّ أَعِنَّا عَلى ذِكْرِكَ وَ شُكْرِكَ وَ حُسْنِ عِبَادَتِكَ
ALLOHUMMA A-‘INNAA ‘ALAA DZIKRIKA WA SYUK-RIKA WA HUSNI ‘IBAADATIKA
“Ya ALLAH bantulah kami dalam mengingatMu, bersyukur kepadaMu dan beribadah sebaik-baiknya kepadaMu”.


13.   Upayakan selalu membantu atau mendo’akan kebaikan untuk saudara muslim lainnya sekalipun terhadap orang yang tidak menyenangi kita.
Catt :
1.     Hal-hal di atas  adalah sebagian TUNTUNAN ajaran  ISLAM.
2.     Tetap menjaga niat dengan benar sehingga  melaksanakannya tidak karena berhubungan dengan RUQYAH semata-mata.
3.     Resep di atas juga dapat berfungsi sebagai pembentengan diri. 

YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM MERUQYAH
A.     Persiapan diri :
-          Memiliki referensi yang cukup tentang Penobatan, Ruqyah, Jin dan Tazkiyah Nafs (pensucian Jiwa)
-          Banyak istighfar, do’a perlindungan & taqorrub kepada Allah swt
-          Do’a2  & Dzikir2 perlindungan perlu dilakukan juga oleh keluarga
-          Upayakan selalu dalam keadaan berwudhu’
-          Sebaiknya taqorrub dengan amal-amal sholih dan isti’anah kepada ALLAH swt sebelum memulai peruqyahan
-          Tawakkal, menyerahkan hasil sepenuhnya kepada Allah swt
B.     Persiapan yang diruqyah :
-          Musnahkan / tutup pintu2 masuk Syaithan/jin : benda2 kemusyrikan : Jimat, ‘penangkal’, penglaris, pusaka2. Ilmu tenaga dalam (berikut atribut/panji2nya), jiwa yg penakut, pemarah, sering sedih, terlalu senang canda (sering tertawa-tawa), gambar2 bernyawa & patung, lambang2 kekufuran, dzikir2/wirid2/sholawat2 yang tidak diajarkan Nabi.
-          Benda2 tersebut dibakar : bacakan ayat kursi, dibakar, dirusak, dibuang ke tempat yang tdk dijangkau orang (shg tdk ditemukan lagi)
-          Bila blm sempat dilakukan, maka harus sudah ada sikap penolakkan dan siap memusnahkan.
-          Bila merokok, niatkan berhenti dari merokok (setelah diruqyah biaanya sudah tidak “nikmat” lagi cita rasa rokoknya.
-          Berwudhu sebaik-baiknya
-          Tertutup auratnya.
-          Hendaknya seorang wanita bersama mahramnya jika yang meruqyah laki-laki.
C.     Persiapan lingkungan tempat meruqyah :
-          Bersih dari benda2 kemusyrikan, gambar, patung, alat2 musik dan lambang2 kekufuran atau kemaksiyatan. Termasuk yang ada pada perlengkapan rumah : maja, kursi, perhiasan dsb.
-          Bila rumah tsb ada benda2 kemusyrikan atau hal-hal yang harus dimusnahkan atau banyak tikus/ular maka lakukan peruqyahan utk rumah tersebut terlebih dahulu cara : Bacakan ruqyah di air dlm jml yg cukup banyak, cipratkan/semprotkan ke sarang2 tikus/ular, semua sudut rumah kecuali kamar mandi/wc.
D.     Mengawali peruqyahan :
-          Dengan do’a2 pertolongan, seperti :
يَـا حَيُّ يَـا قََيُّوْمُ بِرَحْمَتِكَ أَسْتَغِيْثُ
“Yaa hayyu yaa qoyyuum birohmatika astagiits” :
Wahai Yang Maha Hidup dan Berdiri sendiri, dengan rahmatMu aku memohon pertolongan
اللّهُمَّ أَعِنَّا عَلى ذِكْرِكَ وَ شُكْرِكَ وَ حُسْنِ عِبَادَتِكَ
Allahumma a’innaa ‘alaa dzikrika wa syukrika wa husni ‘ibaadatika. ,
“Ya ALLAH bantulah kami dalam mengingatMu, bersyukur kepadaMu dan beribadah yang baik kepadaMu”.
E.     Sering-seringlah meminta perlindungan kepada ALLAH swt dengan dzikir berikut :
اللّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُبِكَ مِنْ أَنْ أُشْرِكَ بِكَ شَيْئًا أَعْلَمُهُ وَ أَسْتَغْفِرُكَ لِمَا لاَ أَعِلَمُهُ
“YA ALLAH aku berlindung kepadaMu dari menyekutukanMu dengan sesuatu yang aku ketahui
dan aku memohon ampun dari (menyekutukanMu dengan sesuatu) yang aku tidak ketahui”
F.     Reaksi selama peruqyahan :
-          Berontak/meronta-ronta/teriak/menangis, cara :  dipegangi jika perlu diikat dengan kain sehingga tidak melukai, jin tsb ditanya, didakwahi, diperintah keluar.
-          Bila tidak mau menjawab/melawan, cara :  berikan perlakuan fisik, tekan daerah2 sensitif (titik2 accupuntur) seperti : titik/gundukan antara ibujari dan terlunjuk tangan, titik tengah2 antara bahu (pundak) dengan puting susu, titik sekitar pusar 3 jari di atas atau di bawahnya. Tekan kira2 seberat tekanan 3 s/d 5 kg sambil dibacakan ayat2 siksa (seperti Ad Dukhon <44> : 43 – 50 , As Shoffat <37> : 1 – 10) berulang-ulang.
-          Diam/tidak mau berkomunikasi, cara : tanyakan pasien tersebut bagian mana yang terasa sakit/berat/pusing/panas/getar dsb, maka pusatkan peruqyahan di tempat tsb (letakkan tangan dan lakukan pencabutan seolah-olah ada yang melekat di tempat tersebut) lalu tanyakan keadaannya setelah peruqyahan tsb.
G.    Bantu dengan Air Ruqyah. Selama membaca bacaan ruqyah bila memungkinkan secara bersamaan buat air ruqyah, cara : dekatkan mulut ke permukaan air dan atau letakkan salah satu telapak/jari tangan masuk ke dalam air.
H.     Yang paling perlu diingat bahwa target utama dalam Peruqyahan ini adalah : mengembalikan saudara-saudara kita tersebut dari kekeliruan Aqidah, ibadah serta akhlaqnya.
سُبْحَـانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّـا يَصِفُوْنَ وَ سَلاَمٌ عَلى الْمُرْسَلِيْنَ و الْحَمْدُ لِلّهِ رَبِّ الْعَالَمِبْنَ
Jaga keikhlasan & kebersihan amal kita secara syar’i serta sabar,  Semoga kita selalu dimudahkan oleh ALLAH.
WaLLahu ‘alam bis Showwab.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar